Monday, January 28, 2013

Ujian atau Musibah

Saudaraku para pengunjung blog Tempat Curhat, seringkali kita dalam hidup ini mendapati hal-hal yang kurang menyenangkan, menyesakkan dada, dan membuat pertanyaan besar, sampai-sampai kitapun ingin rasanya menumpahkan semuanya kepada Tuhan, "ya Tuhan sebanarnya ini ujian atau musibah?" Begitulah saudaraku, kehidupan ini tidak selamanya menyenangkan. Roda terus berputar seiring dengan tingkah polah kita. Itu semua harus dijalani, tidak dapat kita tolak, karena sudah menjadi ketentuan-Nya. Diantara semua yang dialami dalam kehidupan itu, kadang kita merasa terperosok ke dalam jurang ketidakjelasan, bahkan lebih tepatnya pada jurang kehancuran. Disaat seperti itulah kita semestinya segera sadar, apakah semua itu ujian atau musibah. Lalu apa bedanya ujuan dengan musibah? Ujian itu lebih dekat kepada perhatian-Nya, kasih sayang-Nya, dan konsekuensi dari niat baik kita yang sudah diikrarkan dalam hati. Misalnya, kita akan berbuat baik untuk keluarga, ditengah jalan kita diuji dengan berbagai macam rintangan. Ada kalanya pernyataan keimanan seseorangpun diuji, pernyataan beriman dari seseorang hanyalah kalimat tak berarti jika tidak diuji kesungguhannya. Semua orang dapat dengan mudah mengucapkan "ya, saya beriman pada Allah, pada malaikat, pada kitab dan seterusnya". Kalau sudah begitu, bersiaplah menghadapi ujian keimanan yang kadarnya sesuai dengan kualitas keimanan seseorang. Jika, kita sadar ada ujian keimanan seperti ini, maka ketika datang ujian, sudah jelas yang kita lakukan pertama kali adalah bersyukur, karena sempat-sempatnya Tuhan menguji kita, padahal makhluk-Nya yang lain sangat banyak jumlahnya. Bukankah ini sebuah kehormatan dan penghargaan yang tinggi? Tapi, memang untuk sadar akan hal tersebut, sangatlah sulit, sayapun demikian adanya. Ketika datang ujian-ujian maka kepada siapa lagi kita bergantung selain kepada-Nya, Allah Tuhan penguasa alam raya dan seisinya. Kepasrahan total kepadanyalah sikap yang semestinya diterapkan dalam hembusan-hembusan nafas kita. Lantas apa itu musibah? Musibah lebih dekat pada buah dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Kesalahan-kesalahan itu berupa dosa pada diri sendiri, pada orang lain, dan makhluk-makhluk Tuhan lainnya, pun kepada alam termasuk binatang, dan pepohonan sekalipun. Musibah itu datang memang sudah saatnya datang, maka dalam keseharian semestinya kita selalu berdoa agar tidak terjerumus pada kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa. Darimana kita tahu bahwa yang kita lakukan itu sebuah kesalahan atau dosa? Tanyalah hati kita. Ketika kita melakukan kesalahan atau dosa, hati nuari kita sesungguhnya tahu. Maka, kebohongan itu sesungguhnya membohongi diri sendiri. Salam pencerahan... Semoga kita termasuk orang yang dapat menyadari mana ujian dan mana musibah. Ketika semuanya sedang kita hadapi, tetaplah optimis, bergerak, dan memohon akan pertolongan-Nya... sabar, nrimo, dan ikhlas, begitulah pitutur para leluhur.

No comments:

Google