Wednesday, February 07, 2018

Bagaimana Menjadi Manusia yang tidak Baperan (Bagian 1)

Sebuah perjalanan panjang harus dilalui. Semua yang tersimpan adakalanya kita harus rela melupakannya, entah karena hilang ataupun rusak. Begitulah kehidupan. Pepatah Jawa menyebutkan urip mung mampir ngombe
. Ya seperti itulah adanya, jika hanya dari sudut pandang waktu. Akan tetapi, bagi sebagian manusia lainnya, bisa jadi tidak seperti itu. Hal ini disebabkan karena saking bosannya hidup di dunia, banyak beban yang menjadi tanggungan, sehingga hidup sangat terasa lama, jauh sekali jika hanya diistilahkan hidup hanya seperti mampir minum saja. Perbedaan dari keduanya hanyalah pada soal perasaan. Manusia selain memiliki akal (rasio), juga memiliki perasaan. Seringkali keduanya "saling berlomba" untuk mendominasi satu sama lain. Pertanyaannya, mana yang terbaik? Dominasi perasaan atau akal (rasio)? Nanti kita sambung lagi pada tulisan berikutnya ya...
Google