Wednesday, October 03, 2007

Who Wants To Be A President?


Mau jadi Presiden? Ada beberapa hal yang harus Anda miliki untuk dapat menjadi seorang Presiden. Mengingat sekarang ini presiden dipilih rakyat, maka yang harus diingat adalah bagaimana meraih sebanyak mungkin simpati dari rakyat. Pertanyaannya, rakyat yang mana? Ya tentu saja tidak hanya rakyat mayoritas, tapi juga mencakup rakyat minoritas, termasuk juga simpatisan partai gurem.

Nah, kalau Anda sudah meraih simpati rakyat ini, Anda harus mempunyai sebuah kendaraan yang bernama partai. Tidak usah partai besar, partai kecil atau baru dibentukpun tidak jadi soal, asalkan partainya berazas nasional. Kenapa harus nasional? Karena cakupannya lebih luas. Kalau istilah iklannya, "jangkauan luas".

Jangan lupa untuk menguasai lebih dari tiga bahasa, jangan hanya Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Sunda saja (just like me hehe). Nah, kalau sudah begini Anda sudah siap maju, tapi nanti dulu, pikirkan lagi, apakah Anda sudah dikenal seluruh rakyat Indonesia? Apakah wajah Anda sudah banyak dilihat oleh para pemirsa TV seantero Nusantara? Kalau belum, pikir-pikir lagi deh untuk melangkah. Bagaimanapun juga Anda harus terkenal dulu, inilah konsekuensi dari pemilihan secara langsung. Maka, jangan segan-segan untuk selalu mencuri perhatian para wartawan atau reporter TV agar Anda diekspos. Bagaimanapun juga TV sudah menjadi salah satu decision maker di negara-negara demokratis, termasuk di Indonesia tercinta ini. Sekali mengecewakan saja, Anda bisa saja didepak atau ditendang dari dunia ekspos pertelivisian.

Kalau sudah begini, apakah sudah lengkap? Tentu saja belum, kalau bisa buatlah rakyat lebih simpatik lagi kepada Anda. Rumusnya, semakin Anda dipojokkan, dihina, disingkirkan, dieliminasi, didiskreditkan, maka dimata rakyat, Anda akan semakin disayangi, dikasihani dan dicintai. Ujung-ujungnya nama Anda semakin populer dan berkibar dimana-mana.

Jangan lupa, walaupun Anda sudah yakin minimal dapat mengantongi 70% suara, Anda harus tetap low profile. Ingat-ingatlah, jangan gunakan gaya-gaya kampanye Amerika di Indonesia ini, karena hanya akan merugikan Anda. Kampanye American style yang saya maksud misalnya penggunaan kalimat “Adul for President” atau "Ngehe for President" di mana-mana. Wah-wah bisa-bisa Anda dicap terlalu ambisius dalam mengejar RI 1. Bukannya untung, Anda bisa-bisa malah malah cuma dapat puntung.


OK, semoga tips singkat ini ada manfaatnya, kurang lebihnya mohon maaf lahir dan bathin. Jangan lupa kalau sudah jadi Presiden, cepat hubungi saya, bisa via email, HP, atau lewat telepati. Saya mau minta jatah kursi, kursi goyang juga nggak apa-apalah, hahaha. Good luck ya coy.
Sumber gambar: http://almihrab.com/

No comments:

Google