Saturday, October 27, 2007

Aliran Sesat Al Qiyadah


Masya Allah... begitu mudahnya orang bernama Ahmad Mosadeq itu mengaku Nabi baru, begitu mudahnya lidah orang biasa itu mengaku rosul, begitu mudahnya dia mengubah syahadat, begitu mudahnya dia membai'at orang untuk mengimaninya, begitu mudahnya dia untuk mempermainkan rukun Islam, begitu mudahnya dia mengajak orang orang lain tersesat seperti dirinya, begitu mudahnya dia mencorat-coret Al Qur'an, dan begitu mudah orang yang mengaku bernama Ahmad Mosadeq itu melakukan semua kebohongan itu.

Ada apa ini sebenarnya? Berbagai macam kemungkinan bisa menjadi penyebabnya. Kemungkinan pertama, Musadeq telah disesatkan syetan. Ketika dia mengikuti cara nabi untuk menerima wahyu, dia didatangi syetan idajil laknatullah. Bedanya hanya masalah tempat dan yang datang menghampirinya. Kalau Nabi Muhammad saw di Gua Hiro, si Musadeq ini di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat. Dari nama tempatnya saja (Gunung Bunder, red) sudah sangat tidak meyakinkan sama sekali.

Kemungkinan kedua, boleh jadi yang dikhawatirkan teman-teman FUI (Forum Umat Islam) memang benar. Ada sebuah sistem yang memang disengaja dan direncanakan untuk memecah belah umat Islam di Indonesia tercinta ini. Tapi, kemungkinan ini masih perlu pembuktian atau investigasi yang mendalam dan menyeluruh, termasuk menelusuri dari mana pasokan dana yang membiayai semua kegiatan Al Qiyadah Al Islamiyah Mosadeq dan pengikutnya.


Nabi Palsu Sudah Ada sejak Dulu

Nabi-nabi palsu seperti si Mosadeq ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak zaman Nabi Muhammad saw sudah ada, seperti Musailamah al-Kadzdzab dan Aswad al-’Ansiy. Untunglah dia hidup Indonesia, coba kalau hidup di negara-negara Islam jazirah Arab, kemungkinan besar dia sudah divonis mati.

Selengkapnya tentang sejarah Nabi palsu ini, saya copy paste semua saja dari Ar Risalah On line. Selamat membaca, semoga menjadi tambahan pengetahuan.



Klaim Nabi Palsu

(33) Setiap klaim kenabian setelah beliau (Nabi Muhammad saw) adalah kesesatan dan hawa nafsu

Konsekuensi dari keyakinan bahwa Nabi Muhammad n adalah nabi yang terakhir dan penutup para nabi, dapat dipastikan bahwa setiap orang yang mengklaim atau mendakwakan diri sebagai nabi, maka dia adalah seorang pendusta. Sekalipun orang yang mengaku sebagai nabi itu mendatangkan sesuatu di luar kebiasaan. Sebab sesuatu yang di luar kebiasaan itu bisa saja didatangkan oleh seseorang dengan bantuan setan.

Jauh-jauh hari, Nabi Muhammad n telah memberitahukan kepada kita akan adanya orang-orang yang akan mengaku sebagai nabi. Beliau bersabda,

“Sesungguhnya akan ada tigapuluh orang pendusta di tengah-tengah umatku. Semuanya mengklaim sebagai nabi. Aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Di antara para nabi palsu itu ada yang berani mengklaim diri sebagai nabi sebelum Rasulullah n wafat. Adalah Musailamah al-Kadzdzab dan Aswad al-’Ansiy. Sebelum keduanya mendakwakan diri sebagai nabi, Rasulullah n sudah diberitahu oleh Allah tentang ihwal keduanya. Beliau bersabda, “Ketika aku sedang tidur, dibawakan kepadaku perbendaharaan bumi, kemudian diletakkan dua gelang emas di atas kedua telapak tanganku, maka beratlah terasa olehku. Kemudian diwahyukan kepadaku, supaya aku meniup kedua gelang itu. Maka kutiup keduanya. Aku takwilkan keduanya itu dengan dua orang pendusta, yang aku berada di antara keduanya. Orang itu ialah penguasa Shan’a dan penguasa Yamamah.”
Berikut ini sekilas tentang beberapa orang yang mendakwakan diri sebagai nabi itu:
Aswad al-’AnsiyNama Aswad al-’Ansiy sebenarnya adalah Abhalah bin Ka’ab al-’Ansiy. Dia adalah kepala Bani Madzhij di daerah Yaman. Dia seorang tukang tenung (santet), tukang sihir, dan seorang yang kaya raya di Shan’a. Dia sangat berpengaruh di kalangan kaumnya dan banyak yang terpikat kepadanya karena kelebihannya. Banyak orang yang kagum kepadanya karena menyaksikan sihirnya yang menakjubkan. Pada akhir tahun ke-10 Hijriyah, Aswad telah memproklamir-kan diri sebagai nabi yang ditunjuk oleh Allah. Menurut pengakuannya dia didampingi oleh dua malaikat yang memberitahukan kepadanya apa saja yang telah dan akan terjadi. Kedua malaikat itu bernama Suhaiq dan Syuqaiq. Sebenarnyalah kedua makhluk yang mendampingi Aswad adalah setan yang biasa mendampingi tukang sihir dan tukang tenung.Setelah Aswad mendakwakan diri sebagai nabi, dia mendapat pengikut yang tidak sedikit. Dalam waktu singkat, dia telah menaklukkan beberapa suku yang berdekatan dengan kabilahnya. Akhirnya, dia dapat merebut kerajaan yang berada di bawah pemerintahan Syahar bin Bazan, gubernur yang diangkat oleh Nabi n di bawah pemerintahan Islam Madinah, yang berkedudukan di Shan’a.
Setelah mendengar berita bahwa ibu kota negeri Yaman telah ditaklukkan oleh Aswad al-’Ansiy dan janda Syahar yang muslimah dipaksa menjadi gundik Aswad, Nabi n mengirim surat kepada Mu’adz bin Jabal, yang mengemban amanat dakwah di Yaman. Pesan Nabi n adalah sebagai berikut:
-Mu’adz dan kaum muslimin di bawah kepemimpinannya mestilah tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam, dan jangan sampai tertipu atau terpengaruh oleh Aswad.-Kaum muslimin yang berada di Yaman harus bertindak tegas terhadap Aswad dengan cara memerangi dan merebut kembali daerah-daerah yang sudah dikuasainya.
Semua pesan Nabi n diperhatikan benar oleh kaum muslimin Yaman. Mereka berusaha untuk membinasakan Aswad dengan keyakinan, bila Aswad dapat dibunuh, para pengikutnya tentu akan bubar.Aswad berhasil dibunuh oleh Fairuz ad-Daylamiy di dalam istananya sendiri saat dia mabuk. Fairuz dapat membunuh Aswad atas bantuan Marzabanah, janda gubernur Syahar yang dipaksa menjadi gundik Aswad. Fairuz memenggal leher Aswad dan tamatlah riwayatnya.

Musailamah al-KadzdzabNama asli Musailamah adalah Harun bin Habib al-Hanafiy. Dia adalah kepala suku Yamamah. Pada tahun ke-10 Hijriyah, dia bersama rombongannya sebagai utusan dari Bani Hanifah datang menghadap Nabi n di Madinah dan memeluk Islam. Namun sekembalinya dari Madinah dia berbalik menjadi kafir, murtad. Dia mendakwakan diri sebagai Nabi. Musailamah mengirim surat yang dibawa oleh dua orang utusannya kepada Nabi n. Isi suratnya sebagai berikut, “Dari Musailamah utusan Allah kepada Muhammad utusan Allah. Kesejahteraan semoga dilimpahkan atasmu. Aku telah bersekutu dalam urusan kenabian ini denganmu dan bagi kami separuh tanah dan bagi Quraisy separuh tanah, tetapi kaum Quraisy adalah kaum yang melampaui batas.”
Rasulullah n membalas surat Musailamah. Surat beliau berbunyi,“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah kepada Musailamah si pendusta. Kesejahtera-an semoga dilimpahkan atas orang yang mengikut petunjuk yang benar. Bahwasanya bumi itu milik Allah, akan diwariskan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari sekalian hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa.”
Meskipun Nabi n telah menyatakan Musailamah sebagai pendusta, dia tetap mendakwakan diri sebagai utusan Allah. Bahkan, dia mengaku telah menerima wahyu. Puluhan ayat palsu disampaikannya kepada para pengikutnya. Musailamah berhasil mendapat banyak pengikut dari kabilah-kabilah yang berdekatan dengan Yamamah. Akhirnya, dia dapat dibunuh dalam pertempuran Yamamah yang dahsyat itu. Musailamah dibunuh dengan tombak oleh Wahsyi, seorang budak dari Habasyah yang ketika masih kafir berhasil membunuh Hamzah bin ‘Abdul Muththallib dalam perang Uhud.

Mirza Ghulam AhmadMirza Ghulam Ahmad lahir di Qadiyan, India, pada tahun 1835. Mula-mula Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai mujaddid (pembaharu) dan pengikut Nabi Muhammad n. Namun dia juga mengaku menerima wahyu. Menurutnya, kedudukannya tidak sama dengan kedudukan Nabi Muhammad n karena Nabi n adalah Nabi terakhir dan tidak ada nabi lain setelahnya yang membawa syariat. Tetapi tidak menutup kemungkinan, Allah mengutus lagi nabi yang tidak membawa syariat. Dia adalah salah seorang dari nabi-nabi yang tidak membawa syariat itu.Mirza Ghulam Ahmad berkata, “Nabi yang terakhir dan tunduk kepada Nabi n tidak pernah menyatakan bahwa dirinya adalah nabi atau rasul dalam pengertian yang sebenarnya. Allah l memanggilku dengan sebutan nabi hanya berdasarkan isti’arah (kiasan) saja. Kenabianku merupakan pancaran dari kenabian Muhammad n Sebuah bayangan tidaklah memiliki wujud tersendiri atau wujud yang sebenarnya.”
Dia juga berkata, “Aku telah menyebutkan berkali-kali bahwa apa yang aku baca merupakan firman Allah l seperti halnya al-Quran dan Taurat. Aku adalah salah seorang nabi bayangan yang diutus oleh Allah l. Setiap muslim wajib taat kepadaku dan wajib mengimani bahwa aku adalah al-Masih yang dijanjikan akan datang. Karena itu, barangsiapa yang telah mengetahui dakwahku, tetapi dia tidak beriman kepadaku, maka sikapnya itu akan dihisab di akhirat, meskipun dia telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah l”
Dia juga berkata, “Al-Quran dan Nabi Muhammad n telah bersaksi atas kenabianku. Para nabi pun telah menentukan zaman kenabianku, yaitu zaman sekarang ini. Al-Quran juga telah menentukan zaman kenabianku itu. Langit dan bumi juga bersaksi atas kenabianku. Dan tidak seorang nabi pun kecuali ia bersaksi kepadaku.” Lalu dia membaca firman Allah, “…dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad.” (QS. Ash-Shaff: 6)
Mirza Ghulam Ahmad meninggal pada tahun 1908.Semoga Allah senantiasa menyelamatkan kita dari berbagai fitnah yang dapat menjerumuskan kita ke jurang neraka.


Tentang adanya kasus aliran sesat ini, komentar yang paling saya tunggu adalah komentar Gus Dur, dan komentar Anda tentunya. Semoga Nabi palsu yang bernama Ahmad Mosadeq (saya yakin nama ini juga nama palsu) itu, mendapat ampunan dari Allah SWT sebelum ajal menjemputnya. Amiien.

Sumber Bacaan:
http://209.85.165.104/search?q=cache:9U5tD__4XCoJ:www.ar-risalah.or.id/index.php%3Foption%3Dcom_content%26task%3Dview%26id%3D22%26Itemid%3D50+nabi+palsu&hl=id&ct=clnk&cd=9&gl=id

http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/10/tgl/26/time/231843/idnews/845529/idkanal/10

Wednesday, October 03, 2007

Who Wants To Be A President?


Mau jadi Presiden? Ada beberapa hal yang harus Anda miliki untuk dapat menjadi seorang Presiden. Mengingat sekarang ini presiden dipilih rakyat, maka yang harus diingat adalah bagaimana meraih sebanyak mungkin simpati dari rakyat. Pertanyaannya, rakyat yang mana? Ya tentu saja tidak hanya rakyat mayoritas, tapi juga mencakup rakyat minoritas, termasuk juga simpatisan partai gurem.

Nah, kalau Anda sudah meraih simpati rakyat ini, Anda harus mempunyai sebuah kendaraan yang bernama partai. Tidak usah partai besar, partai kecil atau baru dibentukpun tidak jadi soal, asalkan partainya berazas nasional. Kenapa harus nasional? Karena cakupannya lebih luas. Kalau istilah iklannya, "jangkauan luas".

Jangan lupa untuk menguasai lebih dari tiga bahasa, jangan hanya Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Sunda saja (just like me hehe). Nah, kalau sudah begini Anda sudah siap maju, tapi nanti dulu, pikirkan lagi, apakah Anda sudah dikenal seluruh rakyat Indonesia? Apakah wajah Anda sudah banyak dilihat oleh para pemirsa TV seantero Nusantara? Kalau belum, pikir-pikir lagi deh untuk melangkah. Bagaimanapun juga Anda harus terkenal dulu, inilah konsekuensi dari pemilihan secara langsung. Maka, jangan segan-segan untuk selalu mencuri perhatian para wartawan atau reporter TV agar Anda diekspos. Bagaimanapun juga TV sudah menjadi salah satu decision maker di negara-negara demokratis, termasuk di Indonesia tercinta ini. Sekali mengecewakan saja, Anda bisa saja didepak atau ditendang dari dunia ekspos pertelivisian.

Kalau sudah begini, apakah sudah lengkap? Tentu saja belum, kalau bisa buatlah rakyat lebih simpatik lagi kepada Anda. Rumusnya, semakin Anda dipojokkan, dihina, disingkirkan, dieliminasi, didiskreditkan, maka dimata rakyat, Anda akan semakin disayangi, dikasihani dan dicintai. Ujung-ujungnya nama Anda semakin populer dan berkibar dimana-mana.

Jangan lupa, walaupun Anda sudah yakin minimal dapat mengantongi 70% suara, Anda harus tetap low profile. Ingat-ingatlah, jangan gunakan gaya-gaya kampanye Amerika di Indonesia ini, karena hanya akan merugikan Anda. Kampanye American style yang saya maksud misalnya penggunaan kalimat “Adul for President” atau "Ngehe for President" di mana-mana. Wah-wah bisa-bisa Anda dicap terlalu ambisius dalam mengejar RI 1. Bukannya untung, Anda bisa-bisa malah malah cuma dapat puntung.


OK, semoga tips singkat ini ada manfaatnya, kurang lebihnya mohon maaf lahir dan bathin. Jangan lupa kalau sudah jadi Presiden, cepat hubungi saya, bisa via email, HP, atau lewat telepati. Saya mau minta jatah kursi, kursi goyang juga nggak apa-apalah, hahaha. Good luck ya coy.
Sumber gambar: http://almihrab.com/

Tuesday, October 02, 2007

I Lost My Sense of Humour


Pernahkah Anda tertawa sampai terbahak-bahak, terpingkal-pingkal, atau sampai berurai air mata karena saking lucunya? Kalau saya ditanya, jawabannya sering sih tapi dulu. Sekarang saya seperti kehilangan sense of humour.

Untungnya ini terjadi ketika saya melihat tayangan tv, misalnya acara-acara komedi, termasuk acara-acara sahur yang dipenuhi dengan pelawak-pelawak top negeri ini. Kadang-kadang saya terheran-heran sendiri, kenapa melihat tayangan-tayangan “lucu” itu paling banter sekarang ini saya hanya bisa senyum, bisa sih sampai tertawa sedikit hehe, tapi itupun kalau ada teman nonton.

Mungkin benar juga para pakar yang mengatakan bahwa tayangan-tayangan lelucon di tv saat ini cenderung mengekspoitasi gaya-gaya komedi tingkat bawah. Misalnya; mengeksploitasi kekurangan fisik, mengarah ke pornografi, kekerasan fisik, merendahkan para pemirsa, dan sebangsanya. Mungkin inilah penyebabnya.

Kalau mau jujur biar saya sebut saja ya, melihat tayangan Empat Mata Tukul atau sahur, lumayan saya masih bisa tertawa walaupun yang keluar cuma hehe atau hehehe. Tayangan Eko cs di stasiun Ramadhan paling banter saya hanya bisa senyum, terlebih saya cukup ilfeel, ketika masuk kuis yang cenderung menganggap pemirsa itu anak kecil semua, coba deh Anda tirukan “tut tut gud jes.. waw waaw” (iihh apaan sih? Emangnya kita anak TK Budi Asih atau Taman Anggrek Indah?). Ada lagi leluconnya Komeng cs yang cenderung kekerasan fisik, terus apa lagi ya… tayangan TPI masih lumayan lah.


Mungkin juga saya lagi sensi, atau malah lagi banyak masalah. Rasa-rasanya nggak juga, semua masih berjalan normal, aman, dan terkendali. Mungkin saat ini saya jenuh, dan benar-benar butuh sebuah film komedi, yang benar-benar super lucu yang bisa membuat saya terbahak-bahak. Mungkin sih semua itu mungkin.

Pernah suatu ketika saya membaca Kompas dan Kedaulatan Rakyat yang mengupas tentang lawakan TV. Sebelum para pakar pertelevisian menyatakan pendapatnya di koran-koran, saya memang seperti sudah lost my sense of humour. Gawat banget kan? Untungnya saya masih bisa tertawa terbahak-bahak, terpingkal-pingkal, atau sampai berurai air mata, ketika ketemu dengan teman lama, ngobrol dengan teman kerja, atau keluarga. Semoga ini semua segera berakhir dan saya bisa terbahak lagi seperti dulu ketika melihat tayangan si kotak ajaib televisi itu. Haruskah saya atau Anda juga berpuasa nonton tv biar tidak disebut sebagai "budak tv"?

Google